-->

Follow twitter

Animasi Korea

Pucca.
Becckom.
Youbi.
Ada yang merasa pernah mendengar istilah di atas? Kalau Jae Kwon sedang tergila-gila sama anime yang judulnya ‘One Piece’, tiga nama yang disebut di atas itu adalah judul film-film animasi buatan Korea.

Pasti banyak yang nggak tahu kan? Karena kita lebih fokus ke drama dan K-pop ketimbang K-aimation, maka nama-nama ini memang nggak familiar di telinga kita (Tenang saja, aku juga kok^^). So, dengan pengetahuanku yang terbatas, aku ingin membahas sedikit tetang animasi Korea.
Setahun belakangan ini, film-film animasi buatan Korea mulai menjamur di Indonesia (salah satu bagian dari Hallyu wave kayaknya^^), mulai dari Porroro the Little Pinguin, Becckom (yang judulnya menjadi Bernard Bear), sampai Dibbo the gift Dragon.
Ah, dari pada aku yang menjelaskan tentang industri animasi Korea (sekaligus Industri Animasi Indonesia), kita lihat saja sedikit cuap-cuap dari Bambang ‘Bambi’ Gunawan Santoso, animation supervisor dari sebuah perusahaan animasi di Indonesia yang pernah mendapatkan beasiswa mempelajari animasi selama 6 bulan di negeri ginseng ini.
Menurut beliau, kemajuan animasi dari Korea ini tidak terlepas dari giatnya industri animasinya sendiri. Melalui Korea Culture and Content Agency (KOCCA), pemerintah Korea berupaya untuk menjual konten-nya sambil mengacu pada sistem One Source Multi User (OSMU).
Melalui program yang dicanangkan pemerintah ini, satu konten bisa diproduksi dalam berbagai bentuk. Misalnya film seri kolosal berjudul Jewel in The Palace (Dae Jang Geum) juga diproduksi dalam bentuk komik, e-comic, game, mobile game, film serial animasi (Janggeum’s Dream),  show panggung, sampai tur khusus untuk mengunjungi lokasi shooting film ini.
Tidak berhenti di situ saja, animasi juga bisa dijadikan merchandise. Sering kan melihat ada T-shirt dengan gambar Pucca atau Bernard?


Read More..
donie_aoyama" target="_blank title="Follow Me on Twitter">